Kimia

Pertanyaan

Contoh dari polimer kondensasi

1 Jawaban


  • 1. POLIMER NILON (POLIAMIDA)

    Nilon (Nylon: New York London) dikembangkan oleh tim peneliti DuPont pada tahun 1935. Nilon adalah polimer yang dibuat melalui polimerisasi kondensasi antara diamin dengan asam dikarboksilat. Dalam polimerisasi ini terbentuk ikatan amida (-CO-NH-), sehingga nilon dikenal juga sebagai poliamida. Salah satu nilon yang terpenting adalah nilon-6,6 yang terbuat dari polimerisasi kondensasi antara heksana-1,6-diamin dengan asam heksanadioat.



    Di laboratorium asam heksanadioat ini kadang – kadang diganti dengan heksanadiol diklorida karena yang terakhir ini lebih reaktif.

    Polimerisasi kondensasi diawali dengan pembentukan dimer dan pelepasan molekul air.



    Persamaan reaksi keseluruhan



    2. KEVLAR (POLIAMIDA)

    Kevlar adalah poliamida aromatik dengan struktur yang sama seperti nilon-6,6. Dua monomer Kevlar adalah asam benzena-1,4-dikarboksilat dan 1,4-diaminobenzena. Penggabungan dua monomer ini disertai dengan pelepasan satu molekul air. Poliamida adalah polimer dengan unit – unit pengulang yang terikat melalui ikatan amida.



    Bagian struktur polimer Kevlar adalah sebagai berikut:



    Unit pengulang Kevlar adalah:



    Kevlar merupakan polimer yang sangat kuat sehingga sering digunakan untuk:

    Penguat bagian tertentu pada mobil
    Membuat tali dengan kekuatan 20 kali lipat dari kekuatan tali baja dengan berat yang sama
    Penguat sayap pesawat terbang, dan
    Pembuatan rompi anti peluru.
    3. DAKRON (POLIESTER)

    Dakrin (dacron) adalah merk dagang DuPont untuk poliester polietilena tereftalat (PET, PETE, PETP). Dakron dapat disebut juga Terilena (Terylene). Polietilena tereftalat (PET) adalah polimer yang terbentuk dari reaksi penggabungan monomer suatu asam dioat dengan suatu diol.



    Reaksi esterifikasi



    Molekul ester yang terbentuk masih memiliki dua gugus fungsi yang tidak bereaksi pada kedua ujungnya.



    Persamaan reaksi keseluruhan





    Ikatan ester bersifat polar sehingga rantai polimer terikat melalui gaya tarik dipol – dipol yang kuat. Akibatnya, PET memiliki sifat – sifat yang keras, kuat, halus, dan tahan terhadap air dan bahan – bahan kimia. Beberapa jenis pakaian anti kusut dan mudah dikeringkan terbuat dari poliester 100%.

    PET juga digunakan sebagai bahan untuk pembuatan tempat makanan dan botol minuman, karena sifatnya yang tahan terhadap bahan kimia, nontoksik, dan mudah dicuci.

    4. UREA – METANAL (POLIAMIDA)

    Urea – metanal adalah suatu poliamida yang terbentuk melalui polimerisasi kondensasi dari monomer – monomer urea, CO(NH2)2 dan metanal (HCHO).



    Polimerisasi berlangsung melalui tahap – tahap sebagai berikut:

    Tahap pertama, kondensasi berulang



    Tahap kedua, pembentukan ikatan silang. Dalam pembentukan ikatan silang, salah satu monomer harus memiliki paling sedikit dua sisi reaktif.



    Ringkasan untuk urea-metanal



    Sifat – sifat polimer urea – metanal:

    Berwarna putih
    Kuat dan kaku
    Penghambat (insulator) listrik dan panas yang baik
    Tahan terhadap serangan kimia
    Walalupun dipanaskan, polimer ini tidak melelh atau berubah bentuk
    Dengan pemanasan yang tinggi, polimer ini dapat terurai
    Penggunaan:

    Polimer urea – metanal adalah plastik termoset. Setelah mengeras, polimer urea – metanal tidak dapat dilunakan atau dilelehkan kembali melalui pemanasan. Oleh karena itu, polimer ini biasa digunakan sebagai:

    Bahan penyambung saluran listrik, steker, tombol listrik bercahaya, stop kontak, dan berbagai peralatan listrik yang lain.
    Bahan asbak dan pegangan panci.
    5. POLIMER BAKELIT

    Polimer Bakelit terbentuk dari polimerisasi metanal dengan fenol. Reaksi ini melibatkan ikatan rangkap C=O pada metanal dan juga eliminasi molekul H2O sehingga digolongkan sebagai polimerisasi kondensasi (adisi/eliminasi).



    Demikian tulisan mengenai polimer kondensasi, semoga bermanfaat….

Pertanyaan Lainnya