Keadaan sosial budaya dan keadaan ekonomi kerajaan mataram
Sejarah
ifanaabi6573
Pertanyaan
Keadaan sosial budaya dan keadaan ekonomi kerajaan mataram
1 Jawaban
-
1. Jawaban Ollandfair
Kerajaan/Kesultanan Mataram Islam ~ Pada waktu Sultan Hadiwijaya berkuasa di Pajang, Ki Ageng Pemanahan dilantik menjadi bupati di Mataram sebagai imbalan atas keberhasilannya membantu menumpas Aria Penangsang. Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya diangkat menjadi bupati di Mataram.
Sutawijaya ternyata tidak puas menjadi bupati dan ingin menjadi raja yang menguasai seluruh Jawa. Oleh karena itu, Sutawijaya mulai memperkuat sistem pertahanan Mataram. Hal itu ternyata diketahui oleh Hadiwijaya sehingga ia mengirim pasukan untuk menyerang Mataram. Peperangan sengit terjadi pada tahun 1582. Prajurit Pajang menderita kekalahan. Keadaan Sultan Hadiwijaya sendiri pada saat itu sedang sakit. Beberapa waktu kemudian Sultan Hadiwijaya mangkat. Setelah itu, terjadilah perebutan kekuasaan di antara para bangsawan Pajang. Pangeran Pangiri (menantu Hadiwijaya yang menjabat Bupati Demak) datang menyerbu Pajang untuk merebut takhta. Hal itu tentu saja ditentang keras oleh para bangsawan Pajang yang bekerja sama dengan Sutawijaya, Bupati Mataram. Akhirnya, Pangeran Pangiri beserta pengikutnya dapat dikalahkan dan diusir dari Pajang.
Setelah suasana aman, Pangeran Benawa (putra Hadiwijaya) menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya yang kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Mataram pada tahun 1586. Sejak saat itu berdirilah Kerajaan Mataram. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba untuk menghadirkan sebuah penjelasan tentang Sejarah Kerajaan Mataram Islam dari segi politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Kehidupan Politik
Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati (1586-1601) dengan ibukota kerajaan di Kota Gede.
Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Berdirinya Kerajaan Mataram Islam, Kejayaan Kerajaan Mataram Islam, Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam, Pendiri Kerajaan Mataram Islam, Raja-raja Kerajaan Mataram Islam, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik pada Masa Kerajaan Mataram Islam
B. Kehidupan Ekonomi
Letak geografisnya yang berada di pedalaman didukung tanah yang subur, menjadikan kerajaan Mataram sebagai daerah pertanian (agraris) yang cukup berkembang, bahkan menjadi daerah pengekspor beras terbesar pada masa itu. Rakyat Mataram juga banyak melakukan aktivitas perdagangan laut. Hal ini dapat terlihat dari dikuasainya daerah-daerah pelabuhan di sepanjang pantai Utara Jawa. Perpaduan dua unsur ekonomi, yaitu agraris dan maritim mampu menjadikan kerajaan Mataram kuat dalam percaturan politik di nusantara.
C. Kehidupan Sosial-budaya
Pada masa pertumbuhan dan berkaitan dengan masa pembangunan,maka Sultan Agung melakukan usaha-usaha antara lain untuk meningkatkan daerahdaerah persawahan dan memindahkan banyak para petani ke daerah Krawang yang subur. Atas dasar kehidupan agraris itulah disusun suatu masyarakat yang bersifat feodal. Para pejabat pemerintahan memperoleh imbalan berupa tanah garapan (lungguh), sehingga sistem kehidupan ini menjadi dasar munculnya tuan-tuan tanah di Jawa.
Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang antara lain seni tari, seni pahat, seni sastra dan sebagainya. Di samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam. Upacara Grebeg yang bersumber pada pemujaan roh nenek moyang