Bagaimana peran serta masyarakat dalam mendukung proklamasi kemerdekaan RI

Mata pelajaran: IPS Sejarah

Kelas: XII SMA

Kategori: Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP:  12.3.4

Kata kunci: peran serta masyarakat, proklamasi kemerdekaan RI

 

Jawaban:

peran serta masyarakat dalam mendukung proklamasi kemerdekaan RI

Berita proklamasi yang sudah meluas di seluruh Jakarta disebarkan ke daerah seluruh Indonesia hingga ke pelosok. Setelah pembacaan teks proklamasi 17 Agustus 1945, teks proklamsi dikirim ke Kepala Bagian Radio dari Kantor Berita Domei, Waidan B. Palenewen. Segera ia memerintahkan F. Wuz dalam 3 kali. Setelah 2 kali menyiarkan berita, orang Jepang masuk ke ruangan radio. D

Jepang meminta penghentian penyiaran radio. Tetapi Waidan memerintahkan kepada F. Wuz untuk terus menyiarkannya. Bahkan berita itu kemudian diulang setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran radio itu berhenti. Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita itu. Pemancar radio disegel pada hari Senin tanggal 20 Agustus 1945

Tokoh pemuda membuat pemancar baru dengan bantuan beberapa orang tehnisi radio, seperti : Sukarman, Sutamto, Susilahardja dan Suhandar. Sedangkan alat-alat pemancar mereka ambil bagian-demi bagian dari kantor betita Domei, kemudian dibawa ke Jalan Menteng 31. Maka terciptalah pemancar baru di Jalan Menteng 31. Dari sinilah seterusnya berita proklamasi disiarkan.

Berita proklamasi juga disebarluaskan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.

 

Pembahasan:

Drs. Mohammad Hatta Pernyataan Hatta pasca perumusan naskah proklamasi kepada pemuda yaitu “Saudara-saudara setiap hari sudah bekerja keras, tetapi Saudara masih harus tetap melanjutkan sebuah tugas baru, yaitu memperbanyak teks proklamasi dan menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Indonesia sebanyak-banyaknya,”

Para pemuda khawatir apabila Jepang datang kembali ke Indonesia. Jepang harus menjaga status quo di negeri jajahannya. Oleh karena itu para pemuda bertindak cepat saat kekosongan kekuasaan.

Ketika berkumpul di rumah Sjahrir, Pandu Kartawiguna menceritakan bahwa berita proklamasi disebarkan lewat pemancar Domei sekitar satu jam sebelum Sukarno membacakan proklamasi di Pegangsaan Timur.

 

Berita proklamasi sengaja dilakukan lebih cepat untuk berjaga-jaga. Sebab dengan begitu, Sukarno dan Hatta (terpaksa) akan tetap membacakan proklamasi. Sementara jika pemerintah Jepang melarang, berita proklamasi terlanjur tersebar ke seluruh wilayah Indonesia..

 

Baru tiga jam proklamasi disiarkan lewat radio  , pasukan kempeitai (polisi militer Jepang) masuk  kantor berita Domei dan menangkap Soegirin.

 

Para pemuda menyambut proklamasi, yaitu dengan cara membentuk kelompok-kelompok aksi. Para pemuda melucuti senjata Jepang dan mengambil alih tempat-tempat yang penting seperti kereta Api, gedung Radio Jakarta. 11 September 1945 para pemuda berhasil menguasai semua jawatan radio.

 

Ir. Soekarno berpidato di lapangan Ikada dan mengadakan rapat raksasa pada tanggal 19 September 1945. Disana berkumpul para pemuda yang menyerukan semangat perjuangan. (Lt)