B. Indonesia

Pertanyaan

sebutkan dua penyair Indonesia beserta karyanya

2 Jawaban

  • A. Penyair Angkatan Balai Pustakaa. Muhammad YaminMuhammad Yamin dilahirkan di Sawahlunto pada tanggal 23 Agustus 1903 dan meninggal dunia pada tanggal 26 Oktober 1962. Karya-karyanya diantaranya tanah air dan bahasa, bangsa. Berdasarkan dari judul karya-karyanya beliau termasuk seorang nasionalis yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air.b. Roestam EffendiRostam Effendi dilahirkan pada tahun 1902 dan menulis pada tahun 1924 dengan bukunya yang berjudul bebasari, kemudian disusul dengan buku yang bejudul percikan permenungan (1926). Penyair ini juga mempunyai sikap nasionalisme yang tinggi.c. Sanusi PaneSanusi Pane dilaahir di Muara Sipongi, Sumatera Utara, 14 November 1905dan meninggal di Jakarta, 2 Januari 1968 pada umur 62 tahun. Kumpulan puisi Sanusi Pane banyak menulis puisi diantaranya pancaran cita dan puspa mega.B. Penyair Angkatan Pujangga Barua. Amir HamzahAmir Hamzah yang bernama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera (lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911danmeninggal di Kuala Begumit, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun). Karyanya yang terkenal adalah nyanyi puisi dan buah rindu.b. J.E. TatengkengDilahirkan di Sangir-Talaud, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907, dan meninggal di Ujungpandang, 6 Maret 1968. Karya masyhur salah seorang pendiri Universitas Hasanuddin dan pernah menjabat Perdana Menteri NTT di tahun 1949 ini adalah Rindu Dendam (1934).c. Sutan Takdir AlisjahbanaSutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari1908 meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun), adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4. Karyanya diantaranya layar terkembang dan menuju ke laut.C. Penyair Angkatan 45a. Chairil AnwarChairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun. Karyanya diantaranya nisan dan aku.b. Sitor SitumorongSitor Situmorang dilahirkan di Harian Boho, Toba Samosir, Sumatera Utara,2 Oktober 1923; umur 86 tahun). Karyanya yang paling terkenal adalah puisi yang berjudul malam lebaran.c. Asrul SaniAsrul Sani dilahirkan di Rao, Sumatra Barat, 10 Juni 1926 meninggal diJakarta, 11 Januari 2004 pada umur 77 tahun) adalah seorang sastrawandan sutradara film asal Indonesia. Menyelesaikan studi di FakultasKedokteran Hewan Universitas Indonesia (1955). Karyanya: Tiga Menguak Takdir (kumpulan sajak bersama Chairil Anwar dan Rivai Avin, 1950), Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat (kumpulan cerpen, 1972), Mantera(kumpulan sajak, 1975), Mahkamah (drama, 1988), Jenderal Nagabonar(skenario film, 1988), dan Surat-Surat Kepercayaan (kumpulan esai, 1997).D. Penyair Periode 1953-1961a. Willibrordus Surendra Bawana RendraRendra (Willibrordus Surendra Bawana Rendra), lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus2009 pada umur 73 tahun) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakartapada tahun 1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah. 
  • - Chairil Anwar adalah seorang penyair yang berasal dari Indonesia. Ia juga dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” dalam karya-nya, yaitu "Aku".  Ia telah menulis sebanyak 94 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.

    - ASRUL SANI Asrul Sani (lahir di Rao, Sumatra Barat, 10 Juni 1926, meninggal di Jakarta, 11 Januari 2004) adalah seorang sastrawan dan sutradara film asal Indonesia.Bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin, ia mendirikan "Gelanggang Seniman" (1946) dan secara bersama-sama pula menjadi redaktur "Gelanggang" dalam warta sepekan Siasat. Selain itu, Asrul pun pernah menjadi redaktur majalah Pujangga Baru, Gema Suasana (kemudian Gema), Gelanggang (1966-1967), dan terakhir sebagai pemimpin umum Citra Film (1981-1982).

Pertanyaan Lainnya