Sejarah

Pertanyaan

cerita rama shinta secara singkat

1 Jawaban

  • Alkisah di sebelah utara Sungai Gangga berdiri sebuah Kerajaan Kosala, dengan ibukotanya Ayodhya. Bertindak sebagai raja adalah Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra.

    Istana dipenuhi orang-orang bijak serta luhur perbuatannya. Prabu Dasarata sendiri memang cakap karena ia mahir akan segala ilmu filsafat agama. Tak mengherankan di tangan Prabu Dasarata, Kerajaan Kosala mengalami kejayaan dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di seluruh dunia.

    Namun dia bersedih karena tidak kunjung diberikan keturunan. Karena itulah ia menyelenggarakan ritual agar segera dikarunia anak. Semua perlengkapan upacara sudah disediakan untuk mengundang para Dewa. Sang Maha Pendeta membacakan mantra untuk menghadirkan Bhatara Siwa dalam bentuk api suci

    Sesaji yang dipersembahkan dalam ritual tersebut, dalam bentuk santapan yang nikmat rasa serta baunya. Setelah ritual selesai, sesaji diserahkan Maha Pendeta pada para permaisuri raja untuk disantap. Tak lama berselang, para permaisuri kesayangan Prabu Dasarata melahirkan putera.

    Dari permaisuri Dewi Kosalya lahirlah putra sulung, Sang Rama, yang konon merupakan penjelmaan Dewa Wisnu. Dari Dewi Kekayi lahir Bharata yang terkenal sakti mandraguna, sedangkan Dewi Sumitra melahirkan dua orang putra bernama Lakshmana dan Satrugna.

    Empat putra raja itu diberi pelajaran panah memanah oleh Bagawan Wasista dalam waktu tidak lama. Akhirnya mereka semuanya menjadi pintar dan cekatan tentang ilmu memanah.

    Pada suatu hari, Resi Wiswamitra meminta bantuan Sang Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para raksasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Resi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi adik lain ibu, Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Resi Wiswamitra.

    Di lingkungan pertapaan Rama dan Lakshmana tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka melewati Mithila, Sang Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sinta, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya.

    Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata. Sedangkan Rama dipaksa meninggalkan kerajaan selama 14 tahun.

    Walau ibunya dengki pada Rama, tapi Bharata sangat baik hati. Ia justru menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Sang Rama.

    Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai raksasa, termasuk raksasa wanita Surpanaka yang ingin menikahi Rama dan Lakshmana. Namun keduanya menolak sehingga terjadilah pertempuran. Hidung Surpanaka terluka oleh pedang Lakshmana.

    Surpanaka mengadu kepada saudaranya Rahwana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana. Melihat kecantikan Sinta, Rahwana tergiur untuk menjadikannya istri.

    Rahwana kemudian merencanakan suatu tipu muslihat untuk menculik Sinta. Ia memerintahkan raksasa Marica mengubah diri menjadi kijang keemasan dan melintas di depan Rama dan Sinta. Melihat kijang rupawan itu, Sinta meminta Rama menangkapnya dan memberikannya kepadanya.

    Namun karena tak kunjung kembali, Lakshama yang menunggu Sinta berniat mencari Rama. Untuk melindungi Sinta, sebelum pergi Lakshama membuat lingkaran dimana Shinta tak boleh mengeluarkan anggota badan sedikitpun dari lingkaran itu.

    Benar juga Rahwana tak berhasil menculik Sinta karena terhalang oleh lingkaran itu. Tapi Rahwana tak kehilangan akal. Ia menyamar sebagai brahmana yang mencari sedekah. Melihat brahmana menghampirinya, Sinta mengulurkan tangan keluar dari lingkaran untuk memberikan sedekah. Padaha saat

Pertanyaan Lainnya